Sahabat #khazanahclub Social Distancing sepertinya menjadi topik yang paling banyak dibicarakan semenjak wabah COVID-19 menjadi pandemi global. Social distancing menjadi kampanye semua orang termasuk pemerintah dalam mengurangi jumlah penyebaran virus yang memiliki nama lain SARS-CoV-2.
Sahabat #khazanahclub Apa itu Social Distancing?
Social distancing atau jaga jarak adalah upaya seseorang untuk tidak berinteraksi dengan jarak yang dekat atau menghindari dari kerumunan. Hal ini dilakukan agar droplet atau partikel kecil yang keluar dari mulut manusia tidak tersebar dan tersentuh oleh manusia lainnya.
Manusia setidaknya dapat menghasilkan 500 droplet ketika berbicara, 3.000 droplet dalam satu kali batuk, dan 10.000 droplet ketika bersin. Droplet-droplet ini akan menyebar di udara bahkan dapat menempel pada bagian tubuh tertentu manusia seperti tangan.Sehingga untuk menghindari penyebaran droplet.
Namun dalam perkembangannya, social distancing berubah menjadi physical distancing dengan mengkarantina diri sendiri di rumah dan menghindari aktivitas di luar ruangan. Hal ini dikhawatirkan bahwa wabah yang terjadi bisa saja bermutasi dan memiliki kemampuan airborne, atau hidup di udara dalam jangka waktu yang lama sehingga penularan bukan lagi melalui cairan atau droplet, namun dari udara langsung.
Pengaruhnya dan Strategi Agar Bisnis Tetap Berjalan
Semenjak wabah COVID-19 merebak di Indonesia, bisnis-bisnis kecil terutama UMKM terancam mengalami kerugian. Misalnya saja pengusaha tukang cukur, pengusaha kopi, dan juga pengusaha kecil lain yang membutuhkan interaksi langsung. Orang-orang tidak akan keluar rumah dan akan menghindari kontak fisik langsung untuk mengurangi penyebaran.
Untuk itu, para pelaku usaha dapat mengubah strategi dalam proses pemasaran dan juga operasional. Apa saja langkah strategis yang dapat diambil oleh para pelaku usaha kecil atau UKM?
Kebijakan Relaksasi Kredit Usaha Mikro
Di tengah wabah, ternyata Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerapkan kebijakan relaksasi kredit usaha mikro. Debitur UMKM akan mendapatkan kelonggaran kredit berupa kelonggaran pembayaran kredit sampai dengan satu tahun dan juga penurunan bunga. Dengan kebijakan ini, diharapkan para pelaku UKM dapat berfokus pada pembiayaan lain yang langsung menyasar pada pengembangan bisnis.
Membuat Produk Substitusi
Salah satu upaya agar UKM berjalan adalah menciptakan supporting product yang menggantikan produk utama. Hal ini dilakukan agar pelaku usaha dapat terus berjalan di tengah wabah. Misalnya saja pelaku ojek online dapat berafiliasi dengan pelaku UKM untuk mendistribusikan barang sehingga dapat menguntungkan keduanya.
Contoh lainnya, jika Anda adalah pengusaha kopi, Anda dapat menjual bubuk kopi melalui media sosial. Jika Anda seorang pengusaha tukang cukur, Anda dapat menjual perlengkapan cukur seperti krim rambut, hair styling gel, atau juga obat-obat penyubur rambut. Ide apapun bisa dijalankan di tengah wabah. Tetap produktif sebagai pelaku usaha dan terus berkembang.
Ubah Jangkauan Pasar
Tidak jauh berbeda dengan membuat substitusi produk, ubah jangkauan pasar maksudnya adalah menekan jangkauan pasar. Misalnya, produk Anda biasanya dijual hingga luar pulau jawa, maka semenjak wabah ini, Anda dapat berfokus pada jangkauan pasar sekitar produksi. Pertama, untuk mengurangi biaya. Kedua, adalah untuk menghindari penularan bagi para pelaku ekspedisi barang.
Menimbang Kembali Aset dan Pengeluaran
Perubahan metode operasional dan pemasaran pasti juga mempengaruhi aset dan pengeluaran. Anda dapat mengurangi atau memindahkan budget pada bagian yang dirasa perlu. Misalnya memangkas atau menghilangkan anggaran transportasi, packaging, atau pemasaran langsung. Anda juga dapat memfokuskan anggaran pada penyusutan aset, karena pada saat wabah seperti ini, penyusutan akan terjadi dengan sangat cepat.
Bertransformasi Digital
Strategi terakhir adalah bertransformasi digital pada segala aspek. Misalnya dalam menjual produk Anda dapat mengandalkan internet marketplace, digital marketing, atau social media marketing. Anda juga dapat mengelola karyawan Anda menggunakan software HR misalnya terkait absensi dan juga penggajian jarak jauh.
Hal yang lebih penting lagi adalah mengelola keuangan Anda dengan software akuntansi. Dengan menggunakan software akuntansi, Anda dapat membuat, mengontrol, dan juga mengirimkan laporan keuangan tanpa harus berinteraksi langsung.
Sebagai aplikasi software akuntansi online, Jurnal ikut mendukung dan berkomitmen membantu menjawab tantangan untuk menjaga produktivitas dan pertumbuhan ekonomi di tengah tuntutan untuk mengurangi mobilitas ke tempat kerja dan keramaian umum lewat program #UKMtahankrisis.
Cari tahu selengkapnya mengenai produk Jurnal di website Jurnal atau isi formulir berikut ini untuk mencoba demo gratis Jurnal secara langsung. Dapatkan diskon 15 persen dan coba gratis selama 30 hari jika Anda berlangganan selama 6 bulan. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan diskon 35 persen dan coba gratis selama 60 hari jika Anda berlangganan selama 6 bulan. Penawaran ini untuk semua paket dan hanya berlaku hingga akhir Maret 2020. Salam sehat dan produktif selalu!
Credit By : Jurnal.id
Sumber Info Yg Populer
10 Tips Untuk Menegosiasikan Gaji Anda
Jenis SIM Yg Berlaku Di Indonesia
Cara Menemukan Bakat Dlm Diri Sendiri
Cara Menciptakan Budaya Kerja yang Sehat
Kantor
55 Jln Enggano
RT/RW 007/016
Tanjung Priok
Jakarta Utara
Indonesia
Recent Comments